Selasa, 15 Januari 2019

Selasa, 17 Januari 2017

Peranan Komunikasi Dalam Kantor

Tri Agung Rismana
Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung
Program Studi D3 Administrasi Bisnis
NIM 155211046

Abstract

Communication in the office plays an important role in conveying information. Communications may be submitted by way of verbal and nonverbal to understand what is conveyed by the communicant and communicator. Communication is often done in daily life to socialize with others. In the workplace, every employee must interact with other employees by means of communication. This is an activity that must be done every employee to be appropriate to achieve the company's goals.

Abstrak

Komunikasi dalam kantor sangat berperan penting dalam  menyampaikan informasi. Komunikasi dapat disampaikan dengan cara verbal dan nonverbal untuk mengerti apa yang disampaikan oleh komunikan dan komunikator. Komunikasi sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk bersosialisasi dengan orang lain. Dalam tempat bekerja, setiap pegawai harus berinteraksi dengan para pegawai lainnya dengan cara komunikasi. Hal ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan setiap pegawai agar dapat sesuai untuk mencapai tujuan perusahaan.

I. Pendahuluan
Komunikasi merupaka suatu hubungan timbal balik secara langsung ataupun tidak langsung yang sering dilakukan dalam kehidupa sehari-hari antara seseorang, beberapa orang, organisasi, ataupun kelompok untuk saling betukar informasi. Biasanya komunikasi di lakukan degan cara lisan atau verbal yang dapat di mengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi masih dapat dilakukan walaupun tidak ada bahasa verebal yang dapat di mengerti oleh keduanya yaitu dengan cara menggunakan gerak-geik badan, menunjukan sikap tertentu, mengangkat bahu, menggelengkan kepala, cara seperti  ini disebut degan bahasa nonverbal.
Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gossip , atau rumor . Tentang komunikasi informal sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan informasi yang masih belum jelas dan tidak akurat , carilah sumber informasi yang dapat dipercaya , selalu gunakan akal sehat dan bertindak berdasarkan pikiran yang positif .
Maka dari itu alangkah pentingnya sebuah komunikasi dalam kehiduapan sehari-hari yang biasanya di lakukan hanya sekedar untuk sosialisasi dalam kantor, tetapi badaimana jika hal tersebut terjadi dalam sebuah kantor yang notabennya oran-orang penting di perusahaan tersebut, komunikasi seperti apa yang harus kita gunakan? Untuk itu kita harus pandai memilih dan memilah komunikasi seperti apa yang harus kita gunakan dalam ruang lingkup kantor.

II. Tinjauan Pustaka

Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication beasal dati kata latin yaitu communicatio, dan ber sumber dai kata communis yang atinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam definisinya secaa khusus mengenai komunikasi itu sendri menurut Hovland adalah “proses mengubah perikalu orang lain” (communication is the process to modify the behaviour of other individuals).
Komunikasi yang efektif adalah yang paling penting bagi para manager, karena :
a.       Komunikasi adalah proses dalam melaksanakan suatu fungsi dalam manajemen yang diantaranya yaitu pengoganisasian, perenanaan, pengarahan dan pengawasan.
b.      Komunikasi suatu bagian terbesar dalam kegiatan manager dalam rangka melaksanaan tugas.
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain, yang meliputi kata-kata dalam percakapan , ekspersi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya. Perpindahan yang efektif tetapi penerimaan dan pengiriman berita sangat bergantung pada keterampilan tetentu seperti membaca, menulis, mendengar, berbicara, sering juga di sebut rantai pertukaran informasi, yang mepunyai unsur-unsur :
1)     Suatu kegiatan untuk membuat seseorang lebih mengerti,
2)     Suatu saran dalam pengalihan informasi,
3)     Suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi di antara individu.

III. Pembahasan
Proses Komunikasi
Suatu sistem komunikasi organisasi menceriminkan bebagai macam individu dengan latar belakang, pendidikan, kepercayaan, kebudayaan, keadaan jiwa, dan kebutuhan yang berbeda-beda. Model proses komunikasi antar pribadi yang sederhana adalah : Pengirim – Berita – Penerima, yang menunjukan 3 (tiga) unsu esensi komunikasi, bila salah satu hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung.
Model proses komunikasi yang lebih rinci, dengan unsur-unsur penting yang terlibat dalam komunikasi antara para anggota oganisasi, meliputi :
1)      Sumber (source) : mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk mengkomuikasikan sesuatu gagasan, pikiran, informasi atau kesan dan sebagainya kepada pihak lain.
2)      Pengubah berita kedalam sandi/kode (encoding the massage) : mengubah berita dalam berbagai simbol-simbol verbal atau nonverbal yang mampu mengubah arti tersebut, seperti kata-kata percakapan, tulisan, angka, gerakan, atau kegiatan.
3)      Pengiriman berita (transmitting the massage) : mencerminkan individu dalam berkomunikasi terhadap media atau saluran distribusi (komunikasi lisan : telepon, mesin pendikte, orang atau videotape : komunikasi tertulis, memo, surat, laporan, catatan, bulletin perusahaan, manual operasi, dan surat kabar)
4)      Penerimaan berita oleh pihak penerima : menangkap simbol-simbol melalui pancaindra mereka (penglihatan, pendengaran, pengecap, perabaan dan penciuman).
5)      Pengertian/penerjemahan kembali berita (decoding) : menyangkut pengertian simbol-simbol oleh penerima, yang dipengaruhi oleh latar belakang, kebudayaan, pendidikan, lingkungan, praduga, dan gangguan di sekitaranya.
6)      Umpan balik (feedback) ; menyampaikan tanggapan yang ditujukan kepada pengirim semula atau orang lain.

Tipe-Tipe komunikasi

Tipe-tipe komunikasi menurut Joseph A Devito adalah komunikasi atau berbicaa dengan diri sendiri komunikasi dengan sekelompok kecil, komunikasi dengan luas ataupun publik, Menurut R Wayne Pace komunikasi mempunyai 3 (tiga) tipe antara lain komunikasi pada diri sendiri, antar pribadi, dan komunikasi Khalayak. Sekelompok sarjana di Amerika pun membuat suatu keterangan tentang komunikasi itu sendiri, ada 5 (lima)  macam jenis komunikasi tetapi tidak jauh beda dengan ungkapa para peneliti pendahulunya, para sarjana komunikasi aliran Eropa pun demikian tetapi lebih di persemit menjadi dua yaitu komunikasi massa/publik dan komunikasi dengan diri sendiri.
1)      Tipe komunikasi dengan diri sendiri
Maskud dari komunikasi dengan diri sendiri yaitu proses yang terjadi atas individu itu sendiri atau dirinya sendiri. Terjadinya komuniksi tersebut dikarenakan adanya pemikiran terhadap objek yang individu itu amati.
2)      Tipe komunikasi Antarpribadi
Komuniksi antar pribadi itu sendiri yaitu proses komunikasi yang berlangsung antara individu satu dengan yang lain, menurut sifatnya komunikasi ini dibedakan ke dalam dua macam yaitu kelompok kecil dan komunkasi diadik. Diadik sendiri adalah suatu proses komunikasi yang berlangsung dua individu dalam satu situasi saling bertatap muka secara langsung biasanya dalam wawancara, percakapan, ataupun dialog, kelompok kecil adalah komunikasi yang antara tiga orang lebih secara tatap muka yang dimana individu tersebut salaing berkomunkasi satu sama lain.
3)      Tipe komunikasi publik
Komunikasi publik sendiri yaitu suatu proses komunkasi yang menyampaikan pesan-pesan oleh pembicara dalam suatu situasi bertatap muka secara langsung di depan audience yang lebih banyak, komunikasi ini memiliki ciri komunikasi interpersonal ataupun idividu/pribadi, dikarenakan langsung atau bertatap muka.
4)      Tipe komunikasi massa
Maksud dari masa sendiri adalah dimana satu orang memberi sebuah pesan ataupun sebuah percakapan dengan kahlayak yang sangat banyak, biasanya massa melalui berbagai cara salah satunya dengan menggunakan alat-alat yang bersifat elektronik seperti siaran televisi, radio ataupun film.
Ciri komunikasi massa sendiri diantaranya mempunyai sifat yang terbuka dengan audience yang relativ banyak dalam hal ini biasanya komunikasi massa ini besumber dari suatu lembaga  atau instansi.

Gambar Tipe Tipe Komunikasi

Komunikasi organisasi

Yaitu bentuk pergantian pesan antara sektor-sektor komunikasi yang ada dalam organisasi tersebut. Organisasi itu sendiri terdiri dari beberapa unit dalam hubungan yang hirarkis, diantaranya seperti satu dengan yang lalinnya yang berfungsi dalam satu lingkungan. Komunikasi organanisasi melibatkan manusia sebagai tokoh utama yang ada dalam proses menerima pesan yang di sampaikan dalam sebuah informasi.
Model proses komunikasi antar  pribadi yang telah dibahas di atas, dapat juga diterapkan pada komunikasi dalam kantor. Komunikasi yang efektif dalam kantor dipengaruhi oleh beberapa faktor (Raymond V. Lesikur) yaitu:
A.    Saluan Komunikasi Formal Yang mempengaruhi efektifitas komunikasi dalam 2 cara:
1.      Liputan saluran formal yang semakin melebar yang menyesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan individu kantor.
2.      Saluran komunikasi formal dapat menghambat aliran informasi antar individu kantor.
B.     Struktur wewenang organisasi mempunyai pengaruh yang sama terhadap efektifitas organisasi membedakan kedudukan dan kekuasaan akan menentukan dengan seseorang yang berada dalam organisasi
C.     Spesialisasi jabatan mempermudah komunikasi dalam kelompok kerja yang berbeda.
D.    Jaringan komunikasi dalam organisasi, organisasi dapat merancang jaringan atau struktur komunikasi dalam berbagai cara
1.      Jaringan komunikasi kaku biasanya terjadi karena bawahan dilarang berkomunikasi dengan siapapun kecuali atasan secara langsung
2.      Jaringan komunikasi bebas dimana individu tersebut dapat berkomunikasi dengan setiap orang
Ada 4 macam jaringan komunikasi dalam organisasi ;
1.      Jaringan lingkaran dimana individu tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dengan  orang-orang yang bereda pada area terdekat
2.      Jaringan rantai dimana seorang dapat beruhubungan langsung dengan mata rantai terdekat
3.      Jaringan huruf Y dimana individu berpola komunikasi secara langsung seperti huruf Y
4.      Jaringan bintang, dimana seseorang yang berada pada titik pusat dapat dengan mudah berkomunikasi langsung ke berbagai arah
Jaringan huruf Y dan jaringan bintang adalah bentuk komunikasi sentralisasi, yang lebih efektif untuk menyelesaikan berbagai masalah rutin yang tidak kompleks karena lebih cepat dan akurat. Sedangkan untuk masalah kompleks jaringan lingkaran dan rantai disesuaikan dengan desentralisasi agar lebih cepat dan tepat dalam penyelesaiannya.

Peranan Komunikasi Informal

Komunikasi informal adalah bagian yang paling penting dalam organisasi maksudnya yaitu:
1.      Pemuasan kebutuhan manusiawi seperti hubungan dengan orang lain
2.      Perlawan terhadap pengaruh monoton yang membosankan
3.      Mempengaruhi keinginan dan perilaku orang lain
4.      Pelayanan sebagai sumber infomasi yang beruhubungan dengan pekejaan yang tidak disediakan dalam komunikasi formal
Tipe komunikasi informal yang paling terkenal adalah “Grapevine” (Mendengar sesuatu tetapi bukan dari sumber yang resmi, kabar angin atau gosip) yang cenderung dianggap merusak dan merugikan akibat penyebaran informasi yang tidak tepat.
Di lain pihak, komunikasi grapevine mempunyai peranan yang berfungsi sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi karena lebih cepat dan akurat dalam pemberian informasi. Manager harus menyadari bahwa komunikasi informal dan terutama grapevine tidak dapat dihilangkan seharusnya manager perlu memahami dan mempergunakannya sebagai pelengkan komunikasi formal.

Hambatan-hambatan Terhadap Komunikasi Efektif

Komunikasi adalah vital, tetapi komunikasi sering tidak efektif karena adanya hambatan:
A.    Hambatan organisasi meliputi;
1.      Tingkatan hiraki, ketika suatu organisasi tumbuh, strukturnya akan berkembang yang meninmbulkan berbagai masalah dalam komunikasi, karena berita harus melalui berbagai tingkatan, yang memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai tempat tujuan yang cenderung menjadi tidak akurat
2.      Wewenang manajerial, tanpa wewenang untuk membuat suatu keputusan tidak mungkin hanya manajer yang memutuskan, tetapi dapat menycapai tujuan dengan efekti di lain pihak.
3.      Spesialisasi, mengakibatkan pemisahan individu-individu walaupun mereka bekerja dalam satu perusahaan yang mengakibatkan terciptanya masalah, karena perbedaan: fungsi, kepentingan, kepentingan perusahaan, kepentingan pribadi, dan hal yang membuat merasa hidup mereka dalam dunia yang berbeda yang mengakibatkan perasaan individu mengalami perbedaan pemahaman dan mendorong terjadinya kesalahan.

B.     Hambatan-hambatan antar pribadi, kesalahan dalam komunikasi yang disebabkan karena ketidaksempurnaan manusia dan bahasa, yaitu;
1.      Persepsi selektif dimana suatu proses yang menyeluruh dengan apa yang seseorang pikirkan dalam menyeleksi, pengorganisasian, dan mengartikan segala sesuatu yang ada di lingkungannya, sehingga mengakibatkan reaksi tertentu dan meliputi 3 aspek yang perlu diperhatikan oleh manajer yaitu;
1.      Penerima akan menginterpretasikan berita berdasarkan pengalaman diri dan bagaimana mereka telah belajar untuk menghadapi suatu masalah
2.      Penerima akan menginterpretasikan berita dengan cara menolak setiap perusahaan dalam struktur kepribadian yang kuat. Hal yang bertentangan dengan keyakinan perusahaan akan ditolak
3.      Penerima akan cenderung mengelompokkan dan menyimpan karakteristik mereka dalam membuat pola menyeluruh.
2.      Status atau kedudukan komunikator menimbulkan kecenderungan untuk menilai, membuat pertimbangan, dan membuat pendapat atas dasar pemikiran pengirim (sumber), antara lain kredibilitasnya yang didasarkan karena keahlian seseorang dalam bidang berkomunikasi dan tingkat kepercayaan seseorang.
3.      Keadaan membela diri, keadaan pengirim untuk pembelaan, menerima atau keduanya yang akan menghasilkan hambatan dalam berkomunikasi, sebagai contoh: seorang karyawan akan terancam kehilangan pekerjaannya maka dapat kehilangan kemampuannya dalam mengartikan berita secara tepat.
4.      Pendengaran lemah, manajer perlu belajar secara selektif dan efektif agar dapat mengatasi hambatan yang terjadi dalam perusahaan, yang diantaranya meliputi;
1.      Mendengar hanya permukaannya saja dengan sedikit perhatian pada apa yang sedang dibicarakan
2.      Memberikan pengaruh melalui perkataan dan sinyal-sinyal seperti memperhatikan jam, memandang atap ruangan, megeluarkan emosi kegelisahan
3.      Menunjukan tanda-tanda ketidaksukaan terhadap seseorang tanpa melakukkan filterisasi dalam pengambilan sikap.
4.      Mendengar dengan tidak aktif
5.      Ketidaktepatan dalam menggunakan bahasa yang menjadi salah satu kesalahan terfatal yang telah dibuat dalam komunikasi adalah anggapan bahwa pengertian terletak dalam kata yang digunakan, sebagai cotoh; perintah manajer untuk melakukan tugas secepat mungkin bisa berarti; 1 jam, 1 hari, 1 minggu.


Hasil gambar untuk komunikasi dalam kantor




IV. Kesimpulan
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain, yang meliputi kata-kata dalam percakapan , ekspersi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya. Perpindahan yang efektif tetapi penerimaan dan pengiriman berita sangat bergantung pada keterampilan tetentu seperti membaca, menulis, mendengar, berbicara, sering juga di sebut rantai pertukaran informasi
Suatu sistem komunikasi organisasi menceriminkan bebagai macam individu dengan latar belakang, pendidikan, kepercayaan, kebudayaan, keadaan jiwa, dan kebutuhan yang berbeda-beda. Organisasi itu sendiri terdiri dari beberapa unit dalam hubungan yang hirarkis, diantaranya seperti satu dengan yang lalinnya yang berfungsi dalam satu lingkungan.
Komunikasi atau berbicaa dengan diri sendiri komunikasi dengan sekelompok kecil, komunikasi dengan luas ataupun publik, komunikasi mempunyai 3 (tiga) tipe antara lain komunikasi pada diri sendiri, antar pribadi, dan komunikasi Khalayak. Komunikasi yang dilakukan kemungkinan tidak selalu berhasil dengan lancar. Kadang-kadang komunikasi yang dilakkukan pesan yang disampaikan tidak tertangkap oleh pihak yang lainnya dengan baik. Hal ini terjadi karena disebabkan oleh adanya beberapa hambatan yang dapat menjadikan komunikasi tersebut menjadi tidak efektif.




Daftar pustaka :
- Ian Fleming.1999. The Time Management Pocketbook. Stylus Publishing.
- Drs. Abdullah Masmuh, M.Si. 2013. Komunikasi Organisasi.
- Bambang Triputrant, SE.MM. 2013. Pengantar Manajemen.

- id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi

Senin, 14 Maret 2016

Kebiasaan 5: Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti

kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Keterampilan mendengarkan atau “listening” menjadi penting buat semua orang, terutama jika Anda seorang pemimpin. Mendengarkan yang sesungguhnya adalah kita menaruh perhatian atas apa yang disampaikan orang lain, berusaha memahaminya, dan berusaha melihat dari sudut pandangnya. Dengan demikian kita menjadi paham mengapa orang tersebut cenderung melakukan sesuatu dengan cara tertentu, atau mengapa dia lebih memilih melakukan sesuatu dan meninggalkan yang lainnya.
Kebiasaan kelima mengajarkan kepada kita untuk mendiagnosa permasalahan dengan baik sebelum memberi tindakan. Mirip seperti seorang dokter yang memeriksa pasiennya. Dia akan menanyakan keluhan apa saja yang dialami sang pasien, sejak kapan sakit tersebut dirasakan, obat apa yang sudah pernah diminum sebelumnya, dan seterusnya. Setelah sang dokter memahami dengan baik dan mendengarkan sungguh-sungguh seluruh informasi yang diperlukan, barulah dia mengeluarkan resep atau mengambil tindakan sesuai pengetahuan dan pengalaman medis yang dimiliki.
Kita sering berhadapan dengan kejadian dimana kita merasa orang lain tidak bisa dimengerti. Kita heran mengapa mereka melakukan sesuatu seperti itu. Padahal yang sebenarnya terjadi seringkali adalah kita tidak memahami tingkah laku mereka karena kita memang tidak mau mendengarkan dan memahami.

Kebiasaan 7: Asahlah Gergaji

Kebiasaan tujuh adalah kebiasaan pribadi, kebiasaan ini memelihara dan meningkatkan aset terbesar yang kita miliki, yaitu diri kita sendiri. Kebiasaan ini memperbaharui keempat dimensi alamiah kita yaitu fisik, spiritual, mental, dan sosial/emosional.
“Asahlah gergaji” pada dasarnya mengekspresikan keempat motifasi. Hal ini berarti menjalankan keempat dimensi sifat kita secara teratur dan konsisten dengan cara-cara yang bijaksana dan seimbang.

Minggu, 13 Maret 2016

Kebiasaan 6: Sinergi

Intinya sinergi tercpai kalau ada dua orang atau lebih bekrjasama untuk menciptakan solusi yang lebih baik ketimbang kalau sendirian. Bukannya jalanmu atau jalan saya, melainkan jalan yang lebih baik, jalan yang lebih tinggi.
Sinergi adalah upah, buah lezat yang akan kamu nikmati setelah kamu lebih mahir dengan kebiasaan lainnya, terutama dengan kebiasaan menang/menang dan berusaha untuk mengerti terlebih dahulu. Belajar mewujudkan sinergi adalah seperti belajar membentuk farmasi V dengan orang lai ketimbang berusaha menempuh perjalanan hidup sendirian. Kamu akan lebih takjub betapa lebih cepat dan lebih jauh kamu bisa terbang!.
SINERGI ADALAH
SINERGI BUKANLAH
Memanfaatkan perbedaan
Mentolelir perbedaan
Kerjasama
Bekerja masing-masing
Keterbukaan fikiran
Berfikir kamu selalu benar
Menemukan cara-cara baru yang lebih baik
Kompromi dengan yang sudah ada

Kebiasaan 4; Berpikir Menang-menang

Berpikir Menang-Menang adalah sikap terhadap kehidupan suatu cara berpikir yang mengatakan bahwa saya bisa menang, kamu pun bisa menang. Bukan saya atau kami, tapi sama-sama. Dasar pemikirannya adalah keyakinan bahwa kita semua sama, tidak ada yang lebih rendah dan unggul dari yang lain.
  1. Berpikir Menang/Kalah
Berpikir Menang/Kalah yaitu sikap terhadap kehidupan yang mengatakan bahwa jue sukses itu sudah tetap besarnya, dan kalau kamu mendapatkan potongan besar, sisanya tinggal sedikit untuk saya. Karena itu saya akan memastikan mendapat potongan besar itu lebih dulu. Menang/Kalah cenderung kompetitif. Dia tidak peduli seberapa baiknya dia, asalkan dia lebih tinggi dari orang lain. Ciri-ciri Menang/Kalah ini antara lain :
  • Menggunakan orang lain, baik secara emosional maupun secara fisik demi tujuan sendiri yang egois.
  • Berusaha maju atas pengorbanan orang lain.
  • Menyebarkan kabar burung tentang orang lain.
  • Selalu memaksakan kehendak tanpa memikirkan orang lain.
Pada akhirnya, biarpun kamu menang, kamu akan sendirian tanpa teman.
  1. Kalah/Menang
Kalah/Menang seperti keset kaki, membiarkan orang lain menginjak-injak dirinya, dengan dalih menjadi pembawa damai. Mengalah terhadap tekanan sesama, seperti apabila kelompokmu membolos dan kamu mengalah untuk ikut meskipun kamu tidak mau, menunjukkan kamu Kalah/Menang, kamu kalah dan mereka menang. Apabila ini terus berlanjut, maka kamu akan selalu diinjak-injak orang.
Memang sekali-sekali kalah tidak masalah, asalkan itu untuk hal-hal kecil. Akan tetapi jangan sampai kamu terperangkap dalam hubungan yang melecehkan, sehingga kamu selalu saja terpaksa menuruti kemauan orang. Pastikan kamu memegang kendali dalam hal-hal penting.
  1. Kalah/Kalah
Kalah/Kalah mengatakan bahwa “Apabila aku harus jatuh, kamu juga harus jatuh”. Toh, orang sengsara senang ditemani. Dendam adalah contoh yang nyata. Apabila kamu membalas dendammu, kamu mungkin berpikir menang, padahal sebetulnya kamu menyakiti dirimu sendiri.
Kalah/Kalah juga bisa terjadi apabila seseorang terobsesi dengan orang lain secara negatif, contohnya sepasang kekasih. Apabila mereka sudah terikat dalam hubungan emosional dan saling tergantung, biasanya menjadi posesif dan cemburuan. Akhirnya ketergantungan ini menimbulkan yang terburuk, mereka sering bertengkar, berdebat, “saling membalas” sehingga menimbulkan sikap Kalah/Kalah.
  1. Menang-Menang
Menang/Menang adalah keyakinan bahwa semua orang bisa menang. Kamu memedulikan orang lain sebanyak kamu memedulikan dirimu sendiri. Contoh-contoh sikap Menang/Menang antara lain :
  • Kamu dipromosikan menduduki jabatan baru, kemudian kamu bagi pujian dan pengakuannya kepada semua orang yang membantumu dipromosikan.
  • Kamu ingin makan keluar, temanmu ingin nonton. Akhirnya kamu sama-sama memutuskan akan menyewa film dan membeli makan untuk dimakan di rumah.
  • Sahabat terbaikmu diterima di kampus pilihanmu, sedangkan kamu tidak. Walaupun sedih, kamu ikut bersuka cita atas keberhasilan temanmu itu.
Agar dapat berpikir Menang/Menang, pertama kamu harus memenangkan kemenangan pribadimu (Kebiasaan 1, 2, dan 3). Dengan menenangkan diri, maka kamu dapat berpikir lebih jernih terhadap diri sendiri. Kedua, hindari kecenderungan bersaing dan membanding-bandingkan. Persiangan memang diperlukan semua orang. Akan tetapi persaingan memiliki dua sisi. Persaingan akan sehat apabila kamu menantang diri kamu sendiri agar dapat mencapai sesuatu dengan mengerahkan kemampuan terbaikmu. Akan tetapi persaingan akan menjadi buruk apabila kamu mementingkan kemenangan lebih dari apapun sehingga menghalalkan cara yang salah. Selanjutnya, kecenderungan membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain adalah hal lain yang harus dihindari. Kenapa kita harus membangding-bandingkan diri dengan orang lain? Kita semua berada pada jadwal perkembangan yang berbeda-beda, secara sosial, fisik dan mental. Hidup kita ini unik, dan masing-masing dari kita dilengkapi dengan hambatan-hambatan tersendiri. Jadi lebih baik menjadi diri kita sendiri dan berhenti membanding-bandingkan diri.
 Terkadang seberapa keraspun mencoba, mencari solusi Menang/Menang. Atau pihak lain yang condong pada Menang/Kalah. Dalam hal ini, jangan ikut-ikutan bersikap Menang/Kalah atau bahkan Kalah/Menang. Lebih baik Menang/Menang atau Tidak Sama Sekali.
Mengembangkan sikap Menang/Menang memang tidak mudah. Kamu harus mencobanya sedikit demi sedikit. Kalau kamu baru bisa berpikir hanya 10% dari waktumu sekarang, mulailah meningkatkannya menjadi 20%, kemudian 30%, dan seterusnya. Akhirnya itu akan menjadi kebiasaan tanpa kamu perlu memikirkannya. Dan mungkin keuntungan yang paling mengejutkan dari berpikir Menang/Menang ini adalah perasaan senang yang ditimbulkannya ketika kita bisa menyenangkan orang lain dan kita sendiri mendapatkan keuntungan.

Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama

Dahulukan yang Utama adalah soal belajar menentukan prioritas dan mengatur waktumu sehingga yang penting didahulukan, buka ditunda. Tapi kebiasaan ini lebih dari sekedar mengatur waktu, melainkan juga soal belajar mengatasi ketakutan dan bertahan di saat yang sulit.
 Kita punya sederet sasaran serta niat baik, tetapi untuk melaksanakan dan mendahulukannya sangat sulit. Karena itu  kebiasaan 3 memerlukan daya kemauan(kekuatan untuk mengatakan ya kepada hal-hal yang paling penting bagimu) dan daya menolak (kekuatan untuk mengatakan tidak kepada hal-hal yang kurang penting dan terhadap tekanan sesama).
 Ketika mengepak koper, kita akan menemukan bahwa masih banyak yang bisa kita masukkan asal ditata dengan rapi ketimbang dimasukan dengan sembarangan. Begitu pula dengan hidup, ketika ditata dengan baik, kita akan menemukan bahwa akan lebih banyak waktu untuk keluarga, teman, dan lain-lain. Berikut adalah suatu model Kuadran Waktu yang diciptakan Sean Covey :
 Penting – hal-hal yang paling penting bagimu, kegiatan-kegiatan utama bagimu, yang berkontribusi terhadap tercapainya misi serta sasaranmu.
Mendesak – hal-hal yang menekan, yang menuntut perhatian segera.