Mulai dengan akhir dalam pikiran berarti membentuk gambaran yang jelas tentang tujuan hidup kita, menentukan apa nilai-nilai hidup kita, dan menentukan sasaran-sasaran yang ingin kita capai. Berarti berpikir tentang hari esok dan menentukan arah hidup agar setiap langkah yang kita ambil senantiasa berada pada rel atau jalur yang benar.
Mengapa memiliki akhir dalam pikiran itu penting? Sedikitnya ada dua alasan.
Pertama, remaja seusia kita lazim menghadapi sejumlah persimpangan jalan yang menentukan kehidupan kita selanjutnya. Arah atau jurusan yang kita pilih sekarang dapat mempengaruhi diri kita selamanya.
Kedua, kita sendirilah yang harus menentukan masa depan kita. Jika kita tidak menentukan sendiri masa depan kita, maka orang lain akan melakukannya bagi kita, sehingga kita ibarat membebek saja pada orang lain.
Bagaimana cara Mulai dengan akhir dalam pikiran? Cara terbaik adalah dengan menuliskan RUMUSAN MISI PRIBADI. Itu adalah sejenis motto atau semboyan pribadi yang secara padat melukiskan seperti apa kehidupan kita. Itu adalah cetak biru (blue print) kehidupan kita. Itu ibarat konstitusi atau undang-undang dasar sebuah negara, atau ibarat rumusan misi suatu perusahaan atau organisasi. Apa manfaat rumusan misi pribadi bagi kita? Setidaknya ada dua.
Pertama, menolong kita menyadari apa yang sungguh-sungguh penting atau bernilai bagi kita sehingga kita bisa membuat pilihan-keputusan sejalan dengan nilai-nilai itu.
Kedua, misi pribadi ibarat pohon dengan akar-akar kuat yang sebenarnya stabil (tidak akan bergeser tempat), namun tetap hidup dan terus-menerus tumbuh. Begitu pula rumusan misi pribadi, membuat kita tidak mudah tergoyahkan oleh perubahan yang berlangsung di sekeliling kita. Dalam membuat rumusan misi pribadi: jangan terlampau memikirkan kesempurnaan karena akan membuat kita takut memulai, mulailah dengan ideide sederhana tapi mendasar yang nanti dapat disempurnakan; jangan berpikir untuk membuat rumusan seperti milik orang lain, rumusan kita harus unik. Rumusan misi pribadi dapat berupa puisi, lirik lagu, kutipan, gambar, dan sebagainya. Jadi, tunggu apa lagi?
Sesudah memiliki rumusan misi pribadi, kita dapat menetapkan atau merumuskan tujuan-tujuan hidup. Tujuan-tujuan hidup bersifat lebih spesifik, sempit, atau khusus dibandingkan rumusan misi pribadi. Dengan kata lain, tujuan-tujuan hidup merupakan perincian rumusan misi pribadi ke dalam sasaran-sasaran yang lebih konkret.
Ada lima kunci dalam merumuskan tujuan hidup:
Pertama, pertimbangkanlah masak-masak “ongkos” apa yang harus kita bayar dan manfaat-keuntungan apa yang akan kita petik. Dengan kata lain, tujuan hidup haruslah realistis.
Kedua, tuangkanlah tujuan hidup itu ke dalam rumusan tertulis. Ada pepatah A goal not written is only a wish (“Tujuan yang tidak ditulis hanyalah harapan”). Selain itu, dengan dituliskan tujuan itu akan menjadi semakin spesifik, jelas, konkret.
Ketiga, sesudah berhasil kita rumuskan, wujudkanlah atau laksanakanlah tujuan hidup tersebut. Bila ada komitmen atau niat dan tekad, pasti ada jalan.
Keempat, manfaatkanlah momentum untuk merumuskan tujuan. Momentum terkandung dalam peristiwa kehidupan tertentu, seperti tamat sekolah, pindah rumah, dan sebagainya; atau awal dan akhir proses atau aktivitas tertentu, seperti tahun ajaran baru, diterima sebagal mahasiswa baru, dan sebagainya.
Kelima, rope up. Artinya, buatlah diri kita menjadi terikat dengan tujuan itu untuk mewujudkannya. Caranya, bisa bekerjasama dengan ternan yang memiliki tujuan hidup yang sama atau mengungkapkan tujuan hidup itu kepada seseorang yang kita harapkan dapat mengingatkan, memberi semangat, atau memberi bantuan bagi usaha kita mewujudkan tujuan itu. Jadi, cobalah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar